Rabu, 09 Desember 2009

WEWENANG DAN KEKUASAAN

Wewenang (outhority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain agar tercapai tujuan tertentu.

Wewenang berkaitan dengan satu jabatan dalam organisasi dan mengabaikan karakteristik pribadi.

Ada dua pandangan tentang wewenang :
1. pandangan teori formal (pandangan klasik) dianugrahkan, ada karena diberi atau dilimpahi atau diwairisi dan diturunkan dari tingkat ketingkat.
2. pandangan teori penerimaan (acceptance theory of outhority) adalah alirang perilaku. Teori ini menyanggah teori formal.

Wewenang dating karena pengakuan dating dari baah (yang dipengaruhi / influence)

Penerimaan terhadsap kewenangan akan terjadi apabila : (menurut C. Barnard)
1. bawahan mampu memahami komunikasi yang dilakukan oleh organisasi ataupun atasan.
2. poada saat keputusan dibuat, bawahan arus percaya bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
3. pada saat keputusan diambil, bawahan percaya bahwa hali itu tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi secara keseluruhan.
4. bawahan harus mampu mematuhi permintaan atasan baik secara mental maupun fisik.

Lebih lanjut Bernard juga menjelaskan adanya wewenang atasan yang disebut dengan “Zone of Indifference” (Zone tak berbeda) antara tuntutan atasan dan bawahan (diterimanya wewenang atasan oleh bawahan tanpa Tanya.

Ada 3 wewenang :
1. wewenang lini adalah hak manajer untuk mengaruhkan kerja bawahan
2. wewenang staf adalah dimiliki oleh staf yang diberi fungsi untuk menunjang, membantu dan memberi nasehat pada manajer lini.
a. Staf pribadi adalah membantu tugas manajer selaku pribadi dan tanggung jawabnya langsung pada manajer.
b. Staf khusus adalah memberi nasehat, melayani maupun menilai manajer lini.
3. wewqenang fungsional adalah wewenang terhadap orang/unit lain yang berkenaan dengan bidang (spesialisasi) yang menjadi tanggung jawabnya atau yang diaturnya.

Proses pelimpahan wewenang meliputi 4 langkah proses :
1) alokasi kewajiban yaitu tugas yang diinginkan oleh atasan untukdilakukan oleh bawahan
2) pwlimpahan wewenang yaitu memberi kekuasaan pada orang lain untuk berbuat bagi manajer
3) penegasan tanggung jawab yaitu pelimpahan wewenang kepada seseorang harus diikuti / diiringi pemberian tanggung jawab
4) menciptsakan akuntabilitas yaitu atasan menuntut bawahan yang dilimpahi tugas untuk memberikan p[enjelasan berkenaan dengan tugasnya sesuai dengan yang diharapkan / tidak menyimpang.

KEKUASAAN (POWER)
 kemampuan untuk melakukan hak
 kemampuan untuk mempengaruhi keputusan.

Kekuasaan ada pada pengambilan keputusan.

Sumber kekuasaan
a. kekuasaan balas jasa (Reward Power)
b. kekuasaan paksaan (Coercire Power)
c. kekuasaan sah (Legitimate Power)
d. kekuasaan pengendalian (Control of Information Power)
e. kekuasaan panutan (Referent Power)
f. kekuasaan ahli (Expert Power).

DASAR-DASAR TINGKAH LAKU
Atingkah laku adalah perbuatan orang yang dapat diamati.

Focus tingkah laku organisasional ada 2 vyaitu:
1. tingkah laku individu
sikap, kepribadian, persepsi, belajar, motivasi

2. tingkah laku kelompok
norma, penyesuaian diri, peran dan dinamika kelompok.

Pengertian yasng perlu dikenali untuk memperjelas pemahaman tingkah laku pribadi maupun kelompok.
a. Intuisi
Perasaan yang dating dari dalam diri dan interpretasi yang diangkat dari pengaslaman pribadi.
b. Sikap
Pernyataan-pernyataan yang perlu dievaluasi dari seseorang berhubungan dengan pekerjaan:
 Kepuasan kerja adalah sikap sikap umum pegawai terhadap kerjanya.
 Keterlibatan kerja adalah tingkat keterikatan dan keaktifan seseorang pegawai dalam kerjanya.
 Komitmen organisasional adalh orientasi pegawai terhadap organisasi (Loyalitasnya, identifikasinya dan keterlibatannya).

TINGKAH LAKU INDIVIDUAL
Kepribadian dapat dicerminkan oleh pembawaan seperti : pendiam, pasif, banyak bicara, agresif, ambisius, ekstraved, loyal, tegang dan social.

Kombinasi cirri psikologis yang dipakai untuk mengklarifikasikan orang seorang.

Kepribadian dalam organisasi antara lain:
a) Locus kendali (locus of control)
Tingkat keyakinan diri seseorang tentang tentang sejauh mana dia mampu menguasai jalan nasibnya sendiri.

b) Otoritarionisme
Keyakinan sesorang bahwa setiap orang tidak akan pernah sama kedudukannya dalam organisasi

c) Machiavellianisme
Ukurang tingkat kepragmatisan seseorang dan kemampuannya menjaga jarak serta meyakini bahwa tujuan menghalalkan cara.

d) Kecenderungan mengambil resiko
Ukurang kemauan seseorang untuk meraih kesempatan
 Persepsi
Proses pengorganisasian dan penerjemahan tentang lingkungannya.
 Selektivitas
Memilih yang dipengaruhi oleh minat dan kep[entingannya, latar belakang pengalamannya dan sikapnya.

Stereotip adalah membuat persepsi tentang seseorang berdaasarkan kelompok dimana dia menjadi anggotanya.

Halo effect adalah penilaian terhadap seseorang diacu dari karakteristik tunggal seperti inteligensi kesosialan atau penampilan.

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative bersifat tetap (permanent) yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman seseorang.

TINGKAH LAKU KELOMPOK
A. Kelompok formal
Ditentukan oleh struktur organisasi, berdasarkan tugas dan kewajiban yang telah diatur.

B. Kelompok informal
Tidak teroganisasi ataupun terstruktur yaitu terbentuk secara alami dalam lingkungan kerja

Kelompok terwujud dari suatu proses dinamis, yasng berubah terus dan melewati 4 langkah :
- pralangkah I
- langkah I pembentukan
- langkah II penjajakan
- langkah III perwujudan
- angkah IV pelaksanaan

terjadinya pengertian dalam kelompok karena konsep :
1) peran
seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang ditampilkan pada posisi tertentu dalam satu-satuan social

2) norma
standar yang diterima dan dianut anggota kelompok

3) status
tingkah prestise, posisi atau rank dalam kelompok

4) keterikatan kelompok
keterikatan orang satu dengan lainnya dalam kelompok terhadap tujuan kelompok

MOTIVASI PEGAWAI
Motivasi adalah hasil interaksi antasra individu dengan situasinya

Motivasi dapat berarti: maksud, keinginan, tujuan, hasrat atau biadssanya mengandung arti sebagai berikut:
1. motivasi --- sebagai aktivitas perilaku manusia
2. motivasi --- apa perilaku pada suatu tujuan tertentu
3. motivasi --- bagaimana perilaku ini dipertahankan

dapat dianalisis sbb:

Kebutuhan:
Pendapat internal seseorang yang membuatnya merasa memerlukan / tertarik pada hassil tertentu.

Motivasi:
Rangsangan yang membawa ke kegiatan, yang ingin dipenuhi.

Hirarki kebutuhan dari Abraham Mascow ada 5 :
1. kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. kebutuhan social
4. kebutuhan akan harga diri
5. kebutuhan aktualisasi diri

teori Motivasi – Hygienc (Frederick Heraberg)
ada 2 faktor yang mempengaruhi motivasi
1. factor Hygienc
a. kebijaksanaan perusahaan / administrasi
b. supervise
c. hubungan antar pribadi
d. kondisi kerja
e. gaji dan upah
2. factor motivator
factor yang dapat menimbulkan kepuasaan kerja seperti:
- pencapaian hasil kerja
- pengakuan
- pekerjaan itu sendiri
- tanggung jawab
- perkembangan

beberapa saran Motivasi Pegawai
1. kenali perbedaan individu
2. cocokkan orang dengan pekerjaannya
3. gunakan tujuan
4. usahakan adanya persepsi pegawai bahwa tujuan bias dicapai
5. berikan perhasrgaan secara indvidu
6. kaitkan penghargaan dengan pelaksanaan tugas
7. periksa system untuk pemerataan
8. jangan mengabaikan uang.

KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah orang diangkat atau tumbuh dari bawahyaitu pengakuan lingkungan dan kelompoknya sendiri.

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan, mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas dari anggota kelompok.

Ciri-ciri kepemimpinan yang dinilai efektif (G. Hicks dan C,R, Gullet)
1. cakap
2. mempunyai sikap kedewasaan social yang luas
3. mempunyai motivasi dan cita-cita yang tinggi
4. mempunyai suka berhubungan dengan orang lain.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa seseorang pemimpin yang baik adalah:
1. bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
2. cakap
3. jujur
4. terbuka
5. peka terhadap segala persoalan, baik persoalan bawahannya maupun persoalan dimasyarakat
6. peramah
7. mempunyai pandangan jauh kedepan
8. bertanggung jawab
9. kreatif
10.adil


PENGAWASAN
Pengawasan adalah suatu proses pemantauan kegiatan agar tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai sesuai dengan rencana.

Pengawasan juga dapat mengukur hasil kegiatan dibandingkan dengan standard yang telah ditentukan dan mengadakan perbaikan jika diperlukan

Proses Pengawasan
1. enentukan standard kegiatan yang diharapkan
2. mengukur kegiatan yang nyata terjadi
3. membangingkan kegiatan yang nyata terjadi dengan standard
4. mengadakan kegiatan koreksi jika diperlukan.

Proses Pengawasan
 mengukur kegiatan / pelaksanaan tugas
sumber-sumber informasi yang dapat dipergunakan untuk mengukur kegiatan: Observasi Pribadi, Laporan Statistik, Laporan Lisan atau Laporan Tertulis

 membandingkan kegiatan dengan standard
perhatian dipusatkan pada besaranhasil kerja arah dan ragam kerjas yang dibandingkan

 tindakan koreksi
bila terjadi deviasai antara pelaksanaan kerja dengan rencana. Dan dapat berupa: mengubah strategi, struktur, system, imbalan, program latihan, penggantian pegawai dll.

 merevisi standard
bila tujuan ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu rendah sehinnga standard sulit dicapai atau terlalu mudah dicapai. --- standard yang ditinjau bukan pelaksanaan tugas yang dikoreksi.

Bentuk-bentuk Standard yang umum adalah:
I. Standard Fisik
Kualitas barang atau jasa, jumlah langganan atau kualitas produk

II. Standard Moneter
Biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor pendapatan penjualan dan sejenisnya.

III. Standard Waktu
Kecepatan produksi atau batas waktu suatau pekerjaan harus di selesaikan.

Bentuk-bentuk Pengawasan
1. Pengawasan Pendahuluan ---- sebelum pelaksanaan tugas

Pengawasan Pra-kerja
(Feedforteward control)

Mengantisipasi permasalahan yang akan dating – memberikan patokan kerja bukan bukan memandori kerja.

Kelemahannya: banyaqk makan waktu untuk persiapan dan informasi untuk program ini sering sulit diperoleh.

2. pengawasan semasa kerja (concurrent control)

pengawasan “Ya – Tidak” atau “Berhenti – Terus” atau dilakukan selama kegiatan berlangsung dengan supervise langsung.

3. pengawasan sesudah kegiatan selesai dikerjakan

pengawasan pasca – kerja
(feedback control)
- memberikan informasi sangat lengkap untuk menilai ke efektifan perencanaan
- mendorong motivasi pegawai --- ingin mengetahui sejauh mana mereka berhasil dalam kerja.

SASARAN PENGAWASAN
Meliputi bidang-bidang :
Kepegawaian, Keuangan, Pelaksanan Kerja, Informasi dan Penyel\enggaraaan seluruh kegiatan.

RANCANGAN SISTEM KEPEGAWAIAAN
--- dapat menjadikan pengawasan efektif

1) kecermatan
system pengawasqan yang akurat akan memberikan data yang terpercaya dan meyakinkan.
2) tepat waktu
system pengawasan yang baik dapat menyediakan informasi yang benar pada waktu yang tepat
3) ekonomis
pengawasan bertujuan agar tidak terjadi pemborosan, penyelewenga dan maka harus beroperasi secara hemat.
4) fleksibel
5) dapat di mengerti
ketidak pengertian dapat menimbulkan konflik kesalahan, frustasi dan kadang-kadang menimbulkan reaksi menantang dari sasaran pengawasan.
6) criteria masuk akal
standard pengawasan harus beralasan, logis , tidak mengada-ada, masuk akal. Sehingga merangsang dan mendorong orang untuk berlomba mencaspainya.
7) penempatan yang strategis
mengawasi dan memperhitungkan biaya pengawasan dan factor-faktor kunci yang sangat strategis yang mempengaruhi produksi yang dihasilkan. Sehingga kegiatan yang paling kritis dalam proses produksi.
8) berikan penekanan pada kekhususan
tidak semua aspek bias diawasi, sehingga perlu pada hal-hal yang bersifat pengecualiaan atau khusus.
9) criteria beragam
bersama-sdama mencapai mutu yang terbaik melalui mutu kerja masing-masing sehingga criteria pencapaian kerja yang berhasil mungkin berbeda antara mereka. Criteria ganda ini dapat sebagaipendorong kearah positif baik pada produk maupun proses.
10) tindakan korektif
tidak hanya mampu menemukan penyipangan yang bersifat pokok tetapi harus mampu memberikan jalan keluar supaya tidak terjadi penyimpangan dari standard.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com