Kamis, 10 Desember 2009

Pengurus Perlu Membuka Diri

Berbicar mengenai IPMAPI Sul-Sel Yogyakarta, maka satu hal yang tidak bisa ditanggalkan ialah eksistensi dari pelajar dan mahasiswa itu sendiri, sebagai “basis material” dari IPMAPI. Mahasiswa, sebagai insan akademis dan bagian dari sebuah komunitas terpelajar, tentunya memiliki kepastian intelektual dan diharapkan bisa memunculkan tawaran-tawaran konseptual yang perlu dikembangkan, disamping tetap menjadi orizon baru serta menggali potensi diri demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Berangkat dari hal ini, menurut saya IPMAPI dalam menjalankan aktivitasnya mestilah selaras dengan tujuan tersebut (dalam hal ini Proker). Sejauh pandangan saya hingga saat ini, IPMAPI belum seperti demikian.

Dari beberapa wacana teman, saya mendengar kabar dalam ‘irama’ keprihatinan bahwa IPMAPI selama ini (paling tidak sampai saat ini) meninggalkan kesan kevakuman. Artinya, IPMAPI kurang menunjukkan “taring”-nya, kalaupun ada maka itu hanya sebatas Hari Raya Besar yang dirasa perlu untuk dilakukan.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian dari IPMAPI ialah seringnya menjadi konflik dan pertentangan yang bermuara pada timbulnya jurang pemisah, untuk tidak menyebut perpecahan.

Harapan saya selaku warga kepada pengurus yang sudah satu tahun masa bakti, semoga dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan baik sebagaimana yang diamanatkan oleh Musyawarah Besar. Pengurus perlu menjalin komunikasi yang baik dengan warganya. Demikian pula, warga IPMAPI perlu memberikan masukan-masukan yang konstruktif kepada pengurus (kalau pengurus mau menerima). Dalam rangka itu satu hal yang perlu dipenuhi, selaku pengurus bisa memposisikan diri juga perlu membuka diri. Kita memang ditantang oleh demikian banyak soal, dan tantangan adalah sesuatu yang mesti dijawab!.

Yogyakarta, 30 Desember 2007

Edy Natsir. P

Mahasiswa Fak. Syariah
UIN Sunan Kalijaga


0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com