Rabu, 09 Desember 2009

KEKERASAN DALAM PENDIDIKAN

Pengantar

Kekerasan dalam pendidikan, lagi-lagi kekerasan yang kini marak terjadi di Indonesia, baru-baru ini telah terjadi kekerasan yang dialami oleh salah satu mahasiswa asal Sulawesi Utara yang tewas dalam penindasan terhadap senior pada junior yaitu Cliff Muntu sehingga menimbulkan perbincangan makin marak di masyarakat sampai-sampai terjadi sidak mendadak yang dilakukan oleh Wakil Presiden M. Yusuf Kalla beserta tim penyelidik dari pemerintah. Perlu kita pertanyakan bahwa mengapa perilaku kekerasan kini kian marak di Indonesia terutama pada sekolah dan perguruan tinggi yang ternama, apa karena ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakuler dalam pendidikan atau memang kegiatan sekedar pelampiasan untuk menghibur hati yang sedang gundah ? “Menurut Diana Haryana salah satu pengamat kampanye Antibullying disalah satu Yayasan yang ternama di Indonesia yaitu Sejiwa (Yayasan Semai Jiwai Amini), banyak alasan mengapa orang melakukan kekerasan. Bisa jadi ia merasa kepuasan dengan menindas orang yang lebih lemah. Atau bisa juga melakukan itu sebagai kompensasi dari kepercayaan diri yang rendah, atau sebaliknya kepercayaan diri yang begitu tinggi sekaligus impulsif untuk selalu menindas dan menggencet anak yang lebih lemah karena memang mereka tidak pernah di didik pernah memiliki empati pada orang lain" .

Jadi, bahwa kekerasan dalam lembaga pendidikan kita ini sudah menjadi keseharian dalam lembaga pendidikan kita atau dengan kata lain sudah membudaya, hal ini kekerasan bukan hanya pada adanya kegiatan tertentu akan tetapi sudah kebiasaan dan terjadi mulai dari tingkat yang paling dasar hingga yang paling tinggi. Dan pelakunya bahkan bukan hanya senior akan tetapi juga keterlibatan guru, orang tua dan lingkungan. Kekerasan di lingkunga sekolah kadang kala berdampak baik secara ringan maupun dengan serius.

Kekerasan didunia pendidikan kini sudah kebiasaan tersendiri dalam Lembaga Pendidikan yang ada di Indonesia. Kekerasan didunia pendidikan kadang kala biasa sampai memakan korban jiwa karena adanya factor kepuasan, kepercayaan diri, implusif dan factor penyebab lainnya. Terbongkarnya kasus kekerasan dalam lemabaga pendidikan karena dampak dari tewasnya salah satu Mahasiswa IPDN (Institusi Pemerintah Dalam Negeri) sehingga menimbulkan banyak perdebatan, penyelidikan, dan lain-lain. Sebenarnya kekerasan sudah lama terjadi di dalam lembaga pendidikan namun tidak ada tindak lanjut dan respon dari pihak berwajib ataupun pemerintah, kalau saya menyimpulkan bahwa. Jika bukan kematian Cliff Muntu maka kekerasan di dalam Lembaga Pendidikan tidak akan ada namanya penyelidikan dalam pendidikan tentang kekerasan di lingkungannya.

Beberapa kekerasan terjadi didunia pendidikan:
IPDN :
> 23 Sep 1965 kekeran terjadi di Universitas Indonesia, Jakarta yaitu paku hantam antar mahasiswa dalam kegiatan perpeloncoan Mahasiswa Baru.
> 1 Mar 1973 baku hantam antarsesama panitia Pekan Orientasi Studi (POS) di Akademi Pemimpin Perusahaan (APP) Jakartas.
> 8 Jan 1996 Kegiatan Orientasi Studi Jurusan Fisika ITB, Zaki Tiffany Lazuardian (18) tewas dalam kegiatan tersebut dan beberapa mahasiswa lainnya luka berat.
> 20 Feb 2001 Eri Rahman meninggal karena dianiaya delapan mahasiswa STPDN Jatinangor
> 3 Sep 2003 Wahyu Hidayat meninggal karena dianiaya 10 Praja STPDN Sumedang. Semua
pelaku dijatuhkan vonis oleh Pengadialn Negeri Sumedang.
> 6 Sep 2003 UPN”Veteran” Jakarta, 3 mahasiswa luka akibat tawuran antarmahasiswa dalam kegiatan pengenalan kampus.
> 3 apr 2007. Cliff Muntu Praja TK II IPDN Jatinangor, Jawa Barat Meninggal Dunia
akibat dianiaya sejumlah seniornya. dan
> Kekeran yang terjadi diberbagai daerah lainnya.

Dan akan masih banyak korban kekerasan di dunia pendidikan jika tidak dicegah dan ditindak lanjuti secepatnya.
by Edy

Sumber : Kompas Sabtu 14 April 2007, Hal. 33

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com